Selamat Datang di Website Gizi Puskesmas Karangploso

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kunjungan pada Ibu Hamil

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pemberian Makanan Tambahan pada Balita

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pemberian Vitamin A

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pemberian Tablet Tambah Darah pada SMPN 5 Karangploso

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 26 Juli 2022

Yuk Konsumsi Buah dan Sayur Setiap Hari!

 Yuk Konsumsi Buah dan Sayur Setiap Hari!



        Buah dan sayur adalah bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Menurut KBBI, buah adalah bagian dari tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik yang biasanya mengandung biji, sedangkan sayur adalah bagian dari tumbuhan yang biasanya berbentuk daun-daunan (seperti sawi), tumbuh-tumbuhan (seperti tauge), polong atau bijian (seperti kapri dan buncis) yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh. Sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang tahun 2014, konsumsi buah dan sayur merupakan salah satu bagian penting dalam mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
            Secara umum, buah dan sayur banyak mengandung vitamin, mineral, dan serat pangan. Vitamin dan mineral berperan sebagai antioksidan yakni menangkal radikal bebas atau senyawa-senyawa jahat di dalam tubuh. Selain vitamin dan mineral, karbohidrat seperti fruktosa dan glukosa umumnya juga terdapat pada buah-buahan. Glukosa (gula sederhana) berperan sebagai sumber energi utama, pembentukkan protein dan lemak, menjalankan fungsi otak, dan berperan dalam pengiriman oksigen ke jaringan. Fruktosa (gula buah) juga merupakan sumber energi, tetapi gula justru dapat menyebabkan rendahnya kadar gula darah, asalkan dikonsumsi dalam batas wajar. Sementara buah tertuntu juga mengandung zat lain seperti lemak tidak jenuh seperti pada buah alpukat dan buah merah. Lemak tidak jenuh, khususnya lemak tak jenuh tunggal merupakan jenis lemak yang baik karena dapat menurunkan kadar kolesterol darah.
            Konsumsi sayur dan buah secara rutin juga dapat membantu mencegah dan menurunkan risiko penyakit tidak menular karena tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol darah dapat dikontrol dengan tepat. Serat pangan yang terkandung dalam buah dan sayur dapat membantu melancarkan sistem pencernaan sehingga dapat mencegah susah BAB (sembelit) dan kegemukan. Adanya antioksidan juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh tidak mudah terkena penyakit.



Sumber :
Infodatin. (2018). Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Konsumsi Makanan Penduduk Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Sartika, R. A. D. (2008). Pengaruh asam lemak jenuh, tidak jenuh dan asam lemak trans terhadap kesehatan. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal)2(4), 154-160.





POSTER MAKAN BUAH DAN SAYUR

 POSTER "YUK MAKAN BUAH DAN SAYUR"



Minggu, 24 Juli 2022

INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)

 INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)


Inisiasi Menyusui Dini adalah proses membiarkan bayi dalam mencari puting ibunya untuk mendapatkan ASI yang dilakukan pada satu jam pertama setelah bayi lahir. Pada proses ini bayi diletakkan di atas perut atau dada ibu segera setelah bayi dilahirkan sehingga terjadi kontak kulit (skin to skin) antara bayi dan ibunya. Bayi akan bereaksi akibat rangsangan sentuhan ibu sehingga bayi dapat bergerak dan menjangkau payudara ibu. 

Prinsip Dasar IMD adalah bayi tanpa dibersihkan terlebih dahulu kemudian diletakkan di atas dada ibunya dengan posisi tengkurap. Telingan dan tangan bayi berada dalam satu garis lurus sehingga terjadi kontak kulit, bayi mencari payudara ibu, kemudian bayi mulai menyusu.Sebelum melakukan IMD, bayi cukup dibersihkan menggunakan handuk atau kain saja tanpa perlu memandikannya atau membedongnya. 

Menurut Roesli (2008), praktik IMD bermanfaat untuk ibu dan bayi secara fisiologis dan psikologis, seperti pada berikut:

1. Manfaat Bagi Ibu

    Melalui IMD, hormon oksitosin dapat diproduksi melalui sentuhan dan hisapan payudara ibu. Hormon ini menyebabkan terjadinya kontraksi pada uterus sehingga membantu keluarnya plasenta dan mencegah pendarahan. Selain itu, hormon ini juga dapat membuat ibu merasa nyaman dan aman sehingga mampu memperlancar keluarnya ASI.

2. Manfaat Bagi Bayi

    IMD dapat memberikan kehangatan, ketenangan, sehingga nafas dan denyut jantung bayi menjadi teratur. Selain itu, kolostrum juga dapat diperoleh melalui proses ini, dimana kolostrum berfungsi untuk meningkatkan imunitas bayi karena terdapat antibodi di dalamnya. Kolostrum juga mengandung faktor pertumbuhan yang membantu usus bayi berfungsi secara efektif sehingga bayi terhindar dari mikroorganisme atau penyebab infeksi lainnya

3. Manfaat Secara Psikologis

    - Ibu merasa lebih bahagia

    - Bayi lebih jarang menangis

    - Hubungan ibu-bayi menjadi lebih erat dan penuh kasih sayang

Sumber : 

Roesli, U. (2008). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda

POSTER STUNTING

 POSTER STUNTING











Kegiatan Kelas Ibu Hamil

Kegiatan Kelas Ibu Hamil 


Kegiatan Kelas Ibu Hamil dilaksanakan di Desa Girimoyo pada 29 Maret 2022. Kegiatan ini dihadiri para kader posyandu, bidan desa, nutrisionis, dan mahasiswa.  Materi yang diberikan meliputi prosedur pelaksanaan posyandu, gizi ibu hamil, pemberian makanan pada bayi dan balita, pengukuran antopometri bayi dan balita, hingga terdapat pelatihan senam ibu hamil. 


Cara pengukuran lingkar kepala




  


Rabu, 13 Juli 2022

Konseling Gizi

KONSELING GIZI


1. PENGERTIAN
Konseling gizi merupakan kegiatan komunikasi dua arah antara klien dan konselor yang bertujuan untuk membantu klien dalam mengenali, menyadari, dan mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah gizi yang dihadapinya, melalui bantuan konselor. Setelah melakukan konseling gizi, klien diharapkan mampu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah gizinya, termasuk membiasakan pola makan yang sehat.
 
2. TUJUAN
Konseling gizi bertujuan membantu klien dalam mengubah perilaku yang berkaitan dengan gizi, yang meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan sehingga kualitas gizi dan kesehatan klien dapat ditingkatkan.
 
2. SASARAN
Sasaran konseling gizi meliputi klien yang memang memiliki masalah gizi seperti penderita diabetes, hipertensi, obesitas, hingga ibu hamil yang memiliki keluhan selama kehamilan; klien yang ingin melakukan tindakan pencegahan penyakit, dan klien yang ingin meningkatkan status gizinya ke arah yang lebih baik.




Monitoring Garam Beryodium

MONITORING GARAM BERYODIUM


1. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Memperoleh gambaran berkala tentang cakupan konsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat.
TUJUAN KHUSUS
- Memperoleh informasi tentang Kandungan Yodium pada garam yang diperiksa di tingkat desa dengan pengujian garam. 
- Memperoleh informasi tentang Kategori Desa.
- Memperoleh informasi tentang Bentuk Garam yang digunakan masyarakat.
- Memperoleh informasi tentang Ada/Tidaknya Merk Dagang produk garam yang dikonsumsi masyarakat

2. SASARAN
- Ibu balita
- Ibu hamil 
 
3. TEKNIS KEGIATAN
- Pengujian garam beryodium dilakukan di posyandu
- Ibu balita diharapkan membawa sampel garam dari rumah ke posyandu
- Pengujian garam dilakukan dengan meneteskan larutan iodine sebanyak 1-2 tetes hingga terjadi perubahan warna.
- Jika warna yang timbul adalah biru/ungu maka sampel garam tersebut mengandung cukup yodium. Jika warna yang timbul adalah biru/ungu muda maka sampel garam tersebut kurang mengandung yodium.
 
 
 
 
 

 

 


Penyuluhan Gizi

PENYULUHAN GIZI

1. TUJUAN
TUJUAN UMUM
 Mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik sesuai dengan prinsip ilmu gizi sehingga dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat secara optimal.
TUJUAN KHUSUS 
- Meningkatkan kesadaran gizi pada masyarakat melalui peningkatan pengetahuan gizi dan makanan yang menyehatkan.
- Menyebarkan konsep-konsep baru tentang gizi kepada masyarakat
- Mengubah perilaku kosnsumsi makanan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan gizi sehingga pada akhirnya tercapai status gizi yang baik. 
 
2. SASARAN
- Individu
- Keluarga
- Kelompok
- Masyarakat
 

Selasa, 12 Juli 2022

Pemberian Tablet Tambah Darah

 PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH


1. PENGERIAN TABLET TAMBAH DARAH
Tablet tambah darah (TTD) atau tablet Fe merupakan suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0.25 asam folat, yang sesuai dengan rekomendasi WHO. Remaja putri dianjurkan untuk mengkonsumsi TTD secara rutin sebanyak 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari selama masa menstruasi.

2. TUJUAN  PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
Pemberian tablet tambah darah bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi kejadian anemia defisiensi besi pada sasaran sehingga dapat meningkatkan status gizi.

3. MANFAAT  PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
- Mencukupi kebutuhan zat besi dalam tubuh, terutama pada wanita yang mengalami mentruasi, ibu hamil, dan ibu menyusui yang membutuhkan lebih banyak zat besi
- Menggantikan zat besi yang hilang selama masa menstruasi
- Meningkatkan kemampuan belajar karena jika kadar besi pada otak tidak terpenuhi akan berpengaruh negatif pada fungsi otak terutaman pada fungsi sistem neurotransmitter
 
4. SASARAN  PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
- Remaja Putri
- Ibu Hamil
- Ibu Menyusui
- Wanita usia subur 

5. ATURAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH
Menurut Depkes RI (2005), aturan konsumsi tablet tambah darah adalah sebagai berikut:
a. Mengkonsumsi satu tablet seminggu sekali dan 1 tablet setiap hari selama masa menstruasi
b. Mengkonsumsi TTD dengan air putih, hindari dengan susu, teh, atau kopi karena akan menghambat enyerapan zat besi pada tubuh sehingga zat besi yang terserap oleh tubuh akan berkurang.
c. Terdapat kemungkinan terjadinya efek samping dengan gejala ringan yang tidak membahayakan seperti perut terasa tidak enak, mual, susah BAB, dan tinja berwarna hitam
d. Cara menguragi efek samping seperti pada contoh di atas, di antaranya yakni mengkonsumsi TTD setelah makan menjelang tidur dan dianjurkan disertai mengkonsumsi buah-buahan
 e. Menyimpan TTD di tempat yang kering, terhindari dari sinar matahari langsung, dan jauh dari jangkauan anak-anak. TTD yang sudah dibuka sebaiknya segera dikonsumsi dan tutup dengan rapat jika ada tutupnya. TTD yang mengalami perubahan warna sebaiknya tidak dikonsumsi kembali.
f. TTD tidak menyebabkan tekanan darah tinggi ataupun kelebihan darah.

 

 

 



Pemberian Vitamin A

PEMBERIAN VITAMIN A

1. TUJUAN
TUJUAN UMUM
- Untuk mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamin A pada balita
TUJUAN KHUSUS
- Seluruh balita mendapatkan vitamin A sesuai dengan umurnya.  

2. MANFAAT 
- Mencegah kerusakan mata hingga kebutaan
- Mencegah terjadinya kekeringan pada mata akibat dari metaplasi sel-sel epitel sehingga kelenjar tidak memproduksi cairan mata 
- Mencegah kerusakan atau kelainan pada sel-sel epitel mata
- Membantu proses penglihatan dalam adaptasi tempat terang ke tempat gelap.  
- Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti diare dan campak

3. SASARAN
Sasaran pemberian vitamin A yakni balita mulai usia 6 bulan hingga 59 bulan. 

4. WAKTU PEMBERIAN VITAMIN A
Pemberian vitamin A dilakukan setiap bulan Vitamin A, yakni Februari dan Agustus di posyandu atau puskesmas. 
 
5. TEMPAT PEMBERIAN VITAMIN A
Vitamin A diberikan secara gratis di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu), Polindes, praktik dokter/bidan swasta, Posyandu, sekolah, TK, dan PAUD.
 
6. JENIS KAPSUL VITAMIN A
- Kapsul biru, yakni kapsul vitamin A berdosis 100.000 SI yang diberikan kepada balita usia 6-11 bulan. Kapsul ini cukup diberikan satu kali dalam setahun.
- Kapsul merah, yakni kapsul vitamin A berdosis 200.000 SI yang diberikan kepada balita usia 12-59 bulan sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Senin, 11 Juli 2022

Pemberian Makanan Tambahan

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

1. TUJUAN PMT
Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk memenuhi kecukupan gizi sehingga dapat meningkatkan status gizi sasaran PMT.

2. SASARAN
a. Sasaran utama MT Balita adalah balita kurus usia 6-59 bulan dengan indikator Berat Badan (BB) menurut Panjang Badan (PB)/Tinggi Badan (TB) kurang dari minus 2 standar deviasi (<- 2 Sd) yang tidak rawat inap dan tidak rawat jalan.
b. Sasaran utama MT anak usia SD/MI kurus dengan indikator Berat Badan (BB) menurut Tinggi Badan (TB) kurang dari minus 2 Standar Deviasi (<- 2 Sd) yang tidak rawat inap dan tidak rawat jalan.
c. Sasaran utama MT Ibu Hamil adalah Ibu Hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) yang mempunyai Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm.

3. JENIS-JENIS PMT
a. Makanan Tambahan Penyuluhan, merupakan makanan tambahan yang diberikan kepada sasaran untuk mempertahankan status gizi normal dengan waktu pemberian maksimal selama 1 bulan.
b. Makanan Tambahan Pemulihan, merupakan makanan tambahan yang diberikan kepada sasaran untuk meningkatkan status gizi sasaran.

4. BENTUK PMT
- Biskuit
- Susu
- Bubuk tabur gizi

Konseling Gizi Online

KONSELING GIZI ONLINE


Hai Healthies! 
Sekarang Gizi Puskesmas Karangploso menghadir fitur baru yang akan membantu mempermudahmu untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan, khususnya di bidang gizi, yakni konseling gizi online. 
KONSELING GIZI ONLINE dapat dilakukan melalui laman ini. 
Healthies dapat mengirimkan pertanyaan di kolom pertanyaan kemudian nutrisionis akan menjawabnya pertanyaanmu. Kamu bisa mengirimkan pertanyaan apapun mengenai gizi, seperti pola makan untuk balita, keluhan pada ibu hamil, pola makan untuk penderita diabetes, hingga cara mengatasi keluhan-keluhan pada ibu nifas.   
Sangat mudah bukan?
Yuk KONSELING GIZI ONLINE!
Kami tunggu partisipasimu!






Kamis, 07 Juli 2022

Posyandu

POSYANDU

1. TUJUAN
Tujuan Umum:
Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian lbu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
Tujuan Khusus
- Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA
- Meningkatkan peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.
- Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.

2. SASARAN
- Bayi
- Balita
- Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas
- Pasangan Usia Subur (PUS)

3. PERANAN
- Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.
- Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

4. KEGIATAN
- Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi atau panjang badan
- Penentuan status pertumbuhan
- Penyuluhan
- Konseling
- Pemeriksaan kesehatan, imunisasi, dan deteksi dini tumbuh kembang